Thursday, 16 April 2015

Surat kecil untuk Tuhan

Dear Tuhan yg baik..

Mungkin sudah banyak Kau dengar ratap tangis memohon kepadaMu untuk hari ini, bercampur menyatu dalam ruang dan waktu yang tak terbatas di angkasa raya milikMu..
Dan ada ratapanku..
Seharusnya yang tersedih, karena aku yang paling menderita, aku yang muda sempurna tapi tak memiliki siapapun di dunia ini, bahkan walau hanya seorang kekasih..

Ternyata tidak..
Bukan ratapanku yang paling menyayat hati, aku mendengar tangis pilu seorang ibu tua yang harus kehilangan bayinya padahal sudah menunggu kehadiran sang bayi sampai usia senja..
Engkau hanya menitipkan padanya beberapa bulan dan mengambilnya begitu saja..
Menurutku itu kejahatan Tuhan..
Engkau memberi harapan palsu pada ibu tua itu, memberinya kehamilan di usia senja, membiarkannya memilikinya selama sembilan bulan dan ketika saatnya melahirkan, Engkau membiarkan proses melahirkan itu terjadi dengan alami dan sempurna..
Tangis
pertama bayi itu membuat semua telinga memerah menahan pekak, menciptakan lonjak bahagia di hati si ibu tua..
Kemudian sepi..
Kemudian ratap tangis pilu menyayat hati..

Aku juga mendengar tangisan terisak seorang bapak yang..belum terlalu tua sebenarnya..
Dia menangisi kemiskinan yang Kau takdirkankan untuknya..
Kenapa Tuhan..??
Seharusnya Engkau menjaga wibawanya sebagai kepala keluarga dengan mengubah takdirnya..
Dia hanya ingin mampu membeli cukup beras untuk kemudian di masak istrinya supaya bisa di santap tiga malaikat ciliknya yang..rasa rasanya tak pernah mengenal kata kenyang..
Dia memohon penuh air mata kepadaMu supaya di lancarkan rezekinya, diberi kemudahan, di limpahkan berkat dariMu yang Maha penyayang.
Lelaki itu bahkan merayuMu sambil bersujud memohon belas kasihMu..
Berharap hatiMu melembut dan mau mengabulkan permohonannya..
Astaga Tuhan..
Tak tersentuhkah Engkau..

Aku mendengar banyak lagi ratapan dan melihat air mata, semua bercampur tak menentu, tak terurus, tak teralur..
Engkau membiarkannya seolah olah tak perduli, tak punya belas kasihan..
HatiMu dingin..

Aku mulai meragukanMu..
Walau aku masih bersaat teduh memuji dan memuliakan namaMu..
Berusaha menjaga nyala api pada ujung sumbu yang semakin lama semakin goyang tertiup angin..
Ini agak membuatku merasa tak yakin..
Aku mulai mempertanyakanMu..

Tuhan..
Engkau membiarkan seseorang melukai hatiku, membuatku merasa duniaku hancur, membiarkan aku menangis berhari hari, rasa sakit di hatiku mulai menjalar memenuhi sela sela nadiku..
Aku terpuruk kesakitan dan Engkau tidak perduli..
Aku bertanya kepadaMu, kenapa dan mengapa..
Tak pernah terjawab..
Tapi aku masih bertahan untuk mempercayaiMu..
MerayuMu dengan linangan air mataku, dengan sedu sedan pilu
Tuhan kasihanilah aku..
Tuhan kasihanilah aku..

Dan aku merasa diabaikan..

Hari berganti Minggu..
Aku masih aku yang dulu..
Berdoa kepadaMu..
Memuji Mu..
Mempertanyakan imanku..
Aku tetap mengunjungi rumahMu seperti biasanya, bernyanyi untukMu, melayaniMu, berusaha menyenangkanMu semampuku..
Tetap masih bertanya apakah Engkau masih ingat pernah menciptakanku, menulis takdirku hingga tamat atau sekedarnya saja..

Hari masih berlalu dan aku masih terluka..
Aku bertemu dg seorang nenek tua, dia duduk di sampingku, menganggukkan kepalanya pelan tanda menyapaku.
Aku membalasnya dengan tersenyum, menggeser dudukku walaupun tempat yang tersisa masih cukup luas untuk kami berdua.
Nenek itu membuka bungkusan nasi makan siangnya, menawariku yang kubalas dengan ucapan terima kasih.
Hanya 2 suap saja dia memakan nasi bungkus makan siangnya, dia membungkus lagi sisa nasinya dengan hati-hati, menyimpanya kembali ke dalam tas plastik nya, mengeluarkan air minum botolnya dan meminumnya seteguk lalu menyimpannya bersama nasi bungkusnya..
Aku masih diam berpura pura sibuk dengan diamku, mendengarkan si nenek menghela nafas dan mengucap syukur kepada Tuhan...
Astaga Tuhan..
Cerita macam apa yang Kau tulis ini..?
Menyengsarakan banyak orang padahal mereka masih setia memujiMu..
Yang benar saja..
Aku tersenyum masam pada ujung langit yang mampu kulirik..

Malam hari datang dan aku duduk diam memikirkanMu, memikirkan hidupku yang Kau permainkan, memikirkannya yang Kau ijinkan melukai hatiku..
Apa mauMu Tuhan..
Aku melihat banyak orang baik yang hidupnya Kau kacaukan, orang - orang itu begitu setia berdoa, mengucap syukur untuk hidupnya, dan berterima kasih untuk semua yang Kau beri..

Engkau memberi apa..??

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, hingga nyaris di penghujung tahun..
Aku masih di sini..
Aku masih sehat, berkarya, menikmati hidup, menikmati yang bisa ku tertawakan, menikmati air mata, menikmati berjuta warna, menikmati...
Astaga..
Aku begitu sempurna menikmati hidupku..
Aku mungkin patah hati, tapi masih ada teman- teman yg menghiburku, aku tak sendiri, bahkan tak pernah sendiri..
Aku mungkin kehilangan, tapi selalu ada yang lain yang bisa kutemui..
Aku memang terluka, tapi toh aku masih di mampukan untuk pulih..
Aku mungkin kesepian, aku hancur, aku menderita, aku..
Aku tau..
Aku memang harus merasakan segala badai dan topan supaya aku mampu berdiri kokoh dan..mungkin tidak cengeng..
Entahlah..
Aku hanya seperti merasa ada ”sesuatu” yg selalu bersamaku..

Mataku mulai melihat banyak hal..
Ibu yang kehilangan bayi itu mungkin memang bersedih hati, tapi kemudian kulihat dia mampu tersenyum..
Lelaki kepala keluarga itu mungkin memang kelelahan mencari nafkah untuk keluarganya, toh sampai saat ini dia tetap bekerja ini dan itu, tetap berharap dia mampu membeli beras untuk istri dan makaikat- malaikat kecilnya..
Nenek tua itu..astaga..
Untuk dirinya saja dia masih harus berhemat tapi dia tetep mau menawariku makan siangnya..
Mereka tetap melakukan yang sebenarnya bisa saja atau boleh boleh saja mereka tidak melakukannya..
Dan aku..??
Kerjaku hanya meratap ratap kesusahan, mengomeliMu walau hanya berani bersuara lirih, bertanya tentangMu walau tak ku utarakan langsung..

Duh Gusti..
Betapa ternyata jiwaku kerdil..
Sungguh ampunMu yang kuharap saat ini..
Apa jadinya aku tanpa ”sesuatu”Mu itu..
Sungguh layak dan sepantasnyalah Tuhan,

Saturday, 11 April 2015

CINTA TUHAN

Cinta Tuhan cemerlang hari ini
Bagai mentari menyinari semesta
Terpantul murni dalam cinta Yesusku
Terhias indah dalam jiwaku..

Puji dan syukur mengalun mempesona
Berpawai ria menghias tahta Tuhan
Dalam bahana imanku yang ikhlas
Puji syukur sepanjang masa..

Kisah hidupku bersama dengan Yesus
Sering ternoda oleh sesat hatiku
Namun cintaNya yang Maha Kuasa
Tetap membimbing perjuanganku

Puji dan syukur mengalun mempesona
Berpawai ria menghias tahta Tuhan
Dalam bahana imanku yang ikhlas
Puji syukur sepanjang masa..

Perjuanganku masih jauh membentang
Berbagai liku masih harus kutempuh
Tapi di dalam nama Yesus Tuhanku
Ku tak gentar menghadapinya

Puji dan syukur mengalun mempesona
Berpawai ria menghias tahta Tuhan
Dalam bahana imanku yang ikhlas
Puji syukur sepanjang masa..

♬♩♩♬♬♩♩♬♩♬♩♩♩♩♬♬♩♬♬♩♩♬♬♩♩
......................................................................................

Sunday, 5 April 2015

Oktav Paskah

-Madah pagi-

Fajar menyingsing sudah
Langit menggemakan madah
Bumi bersorak sorailah
Neraka mengaduh kalah

Kala Raja nan perkasa
Menggempur markas neraka
Menggilas kuasa maut
Dengan gagah tanpa takut

Meskipun tertutup batu
Di jaga banyak serdadu
Namun Pemenang yang luhur
Bangkit mulia dari kubur

Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang bangkit tak terkalahkan
Serta Bapa dan Roh suci
Mulyalah kekal abadi..

Amin

-Madah Sore-

Mari kita bergembira
Merayakan hari paskah
Sambil bernyanyi memuji
Dengan hati tulus murni

Kristus sudah di salibkan
Dan tubuhnya di kurbankan
Darahnya yang kita terima
Sungguh menghidupkan kita

Kristus bangkit dari kubur
Maut kalah hancur lebur
Musuh takhluk terbelenggu
Firdaus membukakan pintu

Terpujilah Kristus Tuhan
Kau kalahkan kematian
Engkau dibangkitkan Bapa
Dengan kekuatan RohNya..

Amin

-Romo Waris O.Carm-

Wednesday, 1 April 2015

A time for letting go

Listen to your heart dear Maria..
She talking so lovely..
Just listen..

Sometimes you find out what you wanted
Isn't really what you need
And the dream in all it's promise
Was never meant to be
All your hopes and desperation
Won't make it like it was
And you believe the pain will never pass
Believe me in time it does

You've gotta know when love is over
You've gotta learn to carry on
And with the world upon yours shoulders

You walk away when hope is gone
When your golden road has reached the end
You find a strenght to start again
You know..

There's a time for love a time for letting go

When you're stand in tall tomorrow
Looking back at yesterday
Through the memory of your sorrow
How the dawn was so for away
You'll be for beyond the shadow
Where heart can learn to shine
And you'll realize the endless night
Was only a moment in time

Dearest..
The night is long
The night is cold
With nothing to believe in
Just hold on `cause life goes on

Your new day is waiting
Let go and let it begin..

- i`m late to know when love is over -

Somebody told me to pray..

Salib suci nan Mulia
Kayu paling utama
Tiada yg menandingi
Daun bunga buahnya
Kayu paku bahagia
Memangku pangkal hidup

Pohon bungkukkan dahanmu
Lemaskanlah uratmu
Lembutkan juga kerasmu
Yang jadi bawaanmu
Sediakan tubuh empuk
Bagi tubuh rajamu

Engkaulah kayu yg pantas
Mentahtakan penebus
Menyajikan tempat labuh
Bagi bumi yg karam
Berhiaskan darah suci
Anak domba sejati

Terpujilah terhormatilah..
Allah maha kuasa
Bapa bersama putra
Dan roh kudus penghibur
Yang jaya bertahta mulia
Selalu selamanya..
Amin

- Rm Waris -